Archive

Archive for September, 2010

Dialog dengan Ir.Arie Kismanto,M.Sc, Direktur Eksekutif YDSF

September 17, 2010 Leave a comment

Dalam melaksanakan setiap kegiatan sebaiknya kita tidak mengukurnya dengan jumlah peserta dan dana yang dibutuhkan. Karena yang paling penting ialah manfaat dan esensi yan gbisa diambil dari acara tersebut. Apabila kegiatan yang kecil saja mampu memberikan manfaat yang luar biasa, maka janganlah kita terlalu boros untuk menggelar sebuah acara mewah.

Kita pasti diharuskan memilih atau memutuskan karena hidup ini penuh dengan pilihan, setiap keputusan yang kita ambil harus kita pikirkan baik-baik. Kita harus pikirkan how much dan how long dari setiap keputusan atas pilihan yang ada di hidup kita ini.

Bersaing dalam hal kepandaian memang baik, namun ada kalanya hal tersebut belum tentu dapat menyelesaikan masalah. Karena pasti ada orang lain yang lebih pandai daripada kita. Lebih baik saling berdiskusi dan berbagi agar orang lain  juga dapat merasakan manfaatnya.

Kita pasti punya keinginan untuk menduduki suatu jabatan tertentu, namun sebenarnya jabatan ialah hal yang sebaiknya jangan dicari karena apa yang baik menurut kita belum tentu baik menurut Allah. Kita hendaknya mempersiapkan diri untuk menerima amanah tersebut dalam artian terus membenahi diri agar ketika kita mengemban amanah/jabatan itu, maka kita telah siap.

Dalam memoersiapkan diri untuk menerima amanah, ada beberapa hal yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin yaitu Intrapersonal (dapat dipercaya), Human relation (saling percaya),Manajerial (memberdayakan),Leadership (harmonis).

Untuk memberi perubahan kita tidak jarus menunggu sampai kita sudah tua dan memegang posisi strategis, tapi lakukan hal yang bisa dilakukan sekarang untuk memberi perubahan walaupun kecil. Kita juga harus yakin kepada janji-janji Allah kepada hambanya tentang nilai-nilai kehidupan. Dengan percaya, maka masalah atau persoalan bukan lagi menjadi hambatan dan kita bisa tetap dekat dengan Allah.

Tirta Priambadha,1 September 2010

Diskusi dengan Dr.Imam Mustofa, Direktur Kemahasiswaan UNAIR

September 17, 2010 Leave a comment

Dalam menjalani kehidupan perkuliahan, kita harus bersikap seimbang antara softskill dan hardskill. Karena keduanya sama-sama diperlukan ketika kita keluar dari dunia kampus (dalam artian sudah lulus). Boleh saja kita menjadi aktivis, namun nilai akademik harus tetap baik. Manajemen waktu, mengatur jadwal, menetapkan target serta disiplin menjadi  hal yang harus sudah kita kuasai.

Motivasi juga menjadi hal penting di dalam kehidupan ini. Dengan adanya motivasi, maka akan ada dorongan dan kemauan yang lebih untuk meraih sesuatu. Motivasi tersebut bisa dari mana saja datangnya. Entah dari dalam diri kita sendiri ataupun pengaruh dari lingkungan sekitar kita. Selama motivasi tersebut bertujuan baik, maka tidak ada salahnya kita berusaha keras untuk menggapainya. Kita juga dapat menggunakan Prinsip 3M, yaitu mulailah dari yang kecil,setelah itu mulailah pada diri sendiri dan mulai sekarang.

Pada hakikatnya semua tempat ialah ruang kuliah, prinsip ini akan meembuat kita merasa bahwa setiap saat kitapun bisa belajar dan menuntut ilmu. Prinsip yang disebut University of Life itu diantara lain ialah :

  • Semua tempat ialah ruang kuliah
  • Semua orang bisa menjadi seperti diri kita
  • Semua masalah ialah mata kuliah kita
  • Kurikulum ialah sesuatu yang kita buat sendiri

Masalah yang ada di kehidupan kita itu sebenarnya ialah anugrah, karena setiap kali kita mampu menyekesaikan masalah itu, maka akan semakin bertambah kekuatan kita untuk menghadapi hal yang serupa di masa yang akan datang. Karena sesungguhnya Allah tidak akan memberikan cobaan/masalah diluar kemampuan hambanya.

Kita tidak boleh merasa menjadi orang yang paling hebat,karena setelah kita merasa sudah hebat maka kecenderungannya kualitas diri kita akan menurun. Dalam hidup ini dibutuhkan juga perencanaan agar kita lebih terstruktur dalam menjalani waktu-waktu yang akan datang. Orang gagal ialah orang yang cepat menyerah akan apa yang direncanakannya, sedangkan orang sukses ialah orang yang tidak akan menyerah sebelum berhasil.

Tirta Priambadha, 1 September 2010

Life Plan September 2010

September 17, 2010 1 comment

Rencana Aktivitas, Target, dan Sasaran
September 2010

Tirta Priambadha

“Bersinergi,Bergerak dan Berprestasi”

Rabu 1

-Acara Tour Lab Informatika 2010

– Penyisihan lomba Bussines Game

Gemastik 2010

8

-Bersih-bersih rumah

-Membantu persiapan Idul Fitri

-Membayar zakat fitrah

15

-Mengerjakan & Koordinasikan

Pembuatan PKM-K

-Istirahat

22

-Halal Bihalal HMTC ITS

-Menulis untuk dikirim ke Media

Massa

29

-Persiapan Tes TOEFL

Kamis 2

Mengerjakan Tugas PPSDMS

-Mengawasi Pretest Praktikum

Sistem Operasi

9

-Persiapan Idul Fitri 1 Syawal 1431 H

-Meriahkan Malam Takbir

16

-Memulai Perjalanan Kembali Ke Surabaya

23

-Open Talk Penulisan dan Pengumpulan Proposal PKM

-Cari Mitra untuk PKM

30

-Tes TOEFL

Jumat 3

-Plotting Praktikan Sistem Operasi

-Rapat Pembuatan PKM

10

-Silaturahmi ke sanak saudara

17

-Sampai di Surabaya

-Bersih-Bersih Kamar Asrama

-Memindahkan barang-barang ke

Asrama

24

-Asistensi Praktikum Sistem Operasi

-Menulis untuk dikirim ke Media

Massa

31

– Mengerjakan Tugas PPSDMS

Sabtu 4

-Menghadiri acara keluarga di Malang

11

-Silaturahmi ke sanak saudara

18

-Memindahkan barang-barang ke

Asrama

-Mempersiapkan Raker HMTC

25

-Pengumpulan Proposal PKM

-Membuat Soal Praktikum Sistem Operasi Modul 2

Ahad 5

-Bersih-bersih kamar Asrama

-Packing Barang-barang Mudik

12

– Mengerjakan & Koordinasikan

Pembuatan PKM

19

-Raker Kabinet Sinergi HMTC

26

-Istirahat

-Menulis untuk dikirim ke Media

Massa

Senin 6

-Pulang/Mudik Ke Jakarta

13

-PKM-M Selesai

– Mengerjakan & Koordinasikan

Pembuatan PKM-K

20

-PKM-K Selesai

-Koreksi dan cari Mitra untuk PKM

27

– Asistensi Praktikum Sistem Operasi

-Membuat Soal Praktikum Sistem Operasi Modul 2

Selasa 7

-Mengerjakan & Koordinasikan

Pembuatan PKM-M

-Tilawah dan Ibadah

14

-Mengurus Pembuatan SIM C

-Pembuatan SIM C selesai.

21

-Fiksasi format penulisan PKM

-Asistensi Praktikum Sistem Operasi

28

-Persiapan Tes TOEFL

-Membuat Soal Praktikum Sistem Operasi Modul 2

Kajian Islam “Menuntut Ilmu Melalui Halaqah”

September 17, 2010 Leave a comment

Malaikat akan menaungkan sayap-sayapnya ketika kita ikhlas menuntut ilmu. Dalam kata lain, ketika kita hanya mengharap ridho Allah ketika kita menuntut ilmu, maka malaikat akan senantiasa berada di sekitar kita untuk menyerap dan menyebar ilmu-ilmu itu disekitar kita.

Rasullulah biasanya juga menyebarkan ilmunya dengan cara mengadakan forum seperti halaqah ini di rumah Aqom. Jadi dalam sebuah halaqah nantinya akan terjadi transfer ilmu dan diskusi. Nantinya ilmu yang diberikan ini akan disebarluaskan demi kebaikan umat manusia.

Nanti, disuatu hari yang telah dijanjikan oleh Allah, yaitu hari Kiamat. Pada hari itu tidak ada yang bisa memberi perlindungan kecuali Allah. Ada ketujuh golongan umat manusia yang nantinya akan mendapatkan perlindungan ini.

Diantaranya ialah pemimpin yang adil dan pemuda yang bersungguh-sungguh dalam beribadah. Dijelaskan juga di Surat Al-Junuah ayat 2 yang artinya:

“Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata.”

Dari ayat itu kita bisa menemukan pentingnya membentuk halaqah ketika kita yakin bahwa masih ada banyak kekurangan yang ada di diri kita.Maka dari itu,apabila kita niatkan halaqah ini untuk beribadah secara bersungguh-sungguh dan menuntut ilmu dengan mengharap ridho Allah, tentu manfaat yang kita dapatkan sangatlah besar, baik manfaat yang kita dapatkan di dunia maupun manfaat yang kita dapatkan di akhirat kelak.

Tirta Priambadha, 1 September 2010

Categories: Kajian Islam

Bedah Buku “Kuliah Tauhid” karya Dr.Ir. M.Immaduddin

September 17, 2010 Leave a comment

Sesungguhnya Tauhid itu adalah kewajiban pertama yang diserukan oleh para rasul, yang merupakan pondasi da’wah mereka, Allah swt berfirman:

Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): Sembahlah Allah (saja) dan jauhilah taghut (An-Nahl:36).

Oleh itu bertauhid yang betul merupakan asas bagi semua amalan yang soleh. Tanpanya amalan itu tidak diterima. Firman Allah :

“Barang siapa mengharapkan pengampunan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal soleh dan janganlah ia mempersekutukan seseorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya”. (Al_Kahfi :110)
Dan tauhid itu adalah merupakan hak Allah yang paling besar atas hamba-Nya, sebagaimana diriwayatkan dalam Shahih Bukhari dan Muslim dari hadits Mu’adz ra berkata: Rasulullah saw bersabda:’Hak Allah atas hamba-hamba-Nya adalah mereka menyembah-Nya dan tidak mempersekutukan-Nya dengan yang lain’

Maka barangsiapa yang mengamalkan tauhid akan masuk surga, dan barangsiapa yang mengamalkan dan menyakini hal-hal yang bertentangan dengannya, maka ia termasuk penghuni neraka. Dan karena tauhid itu pulalah para rasul diperintahkan untuk memerangi kaumnya hingga mereka meyakininya, sebagaimana sabda Rasulullah saw: Saya diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka bersaksi bahwa tiada Tuhan kecuali Allah.[H.R. Bukhari-Muslim]

Mewujudkan tauhid adalah jalan menuju kebahagiaan di dunia maupun di akhirat, sedang melakukan hal-hal yang bertentangan dengannya adalah jalan menuju kepada kesengsaraan. Mengamalkan tauhid adalah jalan untuk menyatukan barisan dan kalimat umat, sedang kesalahan dalam tauhid adalah penyebab perpecahan dan terceraiberainya umat ini.

Beberapa hal yang merepresentasikan lemahnya ketauhidan yang juga dapat membatalkan dan merusak tauhid, diantaranya adalah:

  • Menggunakan pengobatan dengan membaca mantra dan jimat.
  • Termasuk diantara yang membatalkan tauhid adalah mencari berkah pada orang-orang tertentu dengan menyentuh dan meminta berkahnya, atau mencari berkah pada pohon-pohon, batu-batu dan lain-lain.
  • Diantara yang membatalkan tauhid adalah menyembelih hewan bukan karena Allah, seperti untuk para wali, setan-setan, jin dengan tujuan mengambil manfaat dan mencegah kejahatan mereka.
  • Sifat Riya dan iri, riya yaitu sifat yang timbul dari dalam hati manusia untuk menyombongkan diri.Jadi tujuan untuk melakukan sesuatu sudah tidak murni karena Allah, namun ada tujuan lain untuk menunjukkan eksistensi diri sendiri. Sedangkan iri ialah sifat sedih apabila melihat kelebihan dan keunggulan orang lain.

Tirta Priambadha, 1 September 2010

Kepemimpinan Profetik

September 17, 2010 Leave a comment

Kepemimpinan profetik adalah kepemimpinan yang membebaskan penghambaan kepada manusia hanya kepada Allah semata. Kepemimpinan profetik dapat kita pelajari dan analisa dari kisah kepemimpinan Nabi-Nabi dalam Al Qur’an. Mengutip konsep Alm. Prof. Dr. Kuntowijoyo tentang kepemimpinan profetik yang berdasarkan pemahaman Al Qur’an surat Ali-Imran ayat 110 yang mempunyai arti : “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. “ maka dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan profetik adalah kepemimpinan yang membawa misi humanisasi, liberasi, dan transendensi.

Kepemimpinan profetik yang pertama adalah misi humanisasi, yaitu misi yang memanusiakan manusia. Pada tahap ini sangat mudah dalam menerapkannya. Karena untuk memanusiakan manusia, kita hanya perlu berbuat baik ke sesama manusia itu sendiri. Dengan melakukan hal itu, maka dengan sendirinya misi humanisasi ini dapat terwujud.

Kepemimpinan profetik yang kedua adalah  liberasi, yaitu misi membebaskan diri dari belenggu keterpurukan. Sebagai pemimpin kita harus mampu melepaskan diri dari keterpurukan yang telah terjadi akibat kesalahan-kesalahan di masa lalu. Yang nantinya secara perlahan merubah dan menjadikannya seorang pribadi atau manusia yang lebih baik.

Kepemimpinan profetik yang ketiga adalah misi transendensi, yaitu manifestasi dari misi humanisasi dan liberasi yang diartikan sebagai kesadaran ilahiyah yang mampu menggerakkan hati dan bersikap ikhlas terhadap segala yang telah dilakukan.

Ciri kepemimpinan profetik yang pertama ialah “Sang Pemimpin” harus memiliki visi dan misi ke-Illahiyahan yang kuat dalam bekerja menjalankan amanahnya. Tanpa visi dan misi ke-Illahiyahan yang kuat, keberhasilan seorang pemimpin adalah keberhasilan semu, kesuksesan sementara yang tidak akan meninggalkan kesan dan pengaruh yang kuat untuk generasi penerusnya.

Ciri kepemimpinan profetik yang kedua ialah seorang pemimpin profetik haruslah seorang yang mempunyai ilmu. Ilmu di sini adalah ilmu pengetahuan dan hikmah yang menjadikan dirinya mampu memutuskan kebijakan yang tepat. Ilmu yang dalam akan mencegah seorang pemimpin dari tindakan tergesa-gesa, sikap emosional, dan tidak sabar.

Sedangkan, ciri kepemimpinan profetik yang ketiga ialah seorang pemimpin profetik harus memiliki kekuatan ketika ia memegang amanah kepemimpinan. Kepemimpinan tidak boleh diserahkan kepada orang-orang yang lemah.

Selanjutnya, seorang pemimpin profetik juga harus seorang yang amanah. Orang yang memiliki kredibilitas dan integritas yang tinggi, yang dapat dipercaya oleh masyarakatnya.

Kriteria pemimpin profetik yang kelima adalah memiliki daya regenerasi atau seorang yang mampu mewariskan sifat-sifat kepemimpinan profetiknya. Jangan sampai anak cucu kita hanya menjadi anak cucu biologis dari kita, tetapi bukan anak ideologis kita. Pemimpin profetik hanya puas ketika mereka dapat melahirkan generasi penerus yang lebih baik dibandingkan dengan era mereka. Karena mereka percaya bahwa pemimpin itu tidak secara langsung diciptakan, namun seorang pemimpin yang baik itu ialah orang-orang yang telah didesain, terencana rapih dan bagian dari rencana besar pembentukan peradaban. Kesemuanya itu dilandasi ketaqwaan yang merupakan karakteristik keenam yang penting dimiliki seorang pemimpin maupun penguasa.

Dalam kenyataanya mahasiswa dapat dimasukkan ke topologi yang dibedakan menjadi beberapa golongan. Golongan ini membentuk sebuah piramida, dimana semakin tinggi tingkatannya maka semakin sedikit orang yang masuk ke dalam golongan tersebut. Pada tingkatan dasar terdapat Mahasiswa Biasa yang hanya kuliah-pulang dan kuliah-pulang. Selanjutnya ada Mahasiswa Organisatoris, mahasiswa golongan ini sudah memiliki kesadaran untuk berkontribusi di ormawa. Di tingkatan ketiga terdapat Mahasiswa Konseptor, dimana mahasiswa yang termasuk golongan ini ialah mahasiswa yang menjadi otak untuk menggerakkan atau menjalankan sebuah pergerakan mahasiswa. Pada tingkatan puncak terdapat Mahasiswa Ideolog, mahasiswa golongan ini mempunyai idealisme atau ideologi yang tinggi. Idealisme ini mampu mendasari pergerakan serta keyakinan mahasiswa lainnya.

Tirta Priambadha, 1 September 2010

Life Plan Agustus 2010

September 17, 2010 Leave a comment

Rencana Aktivitas, Target, dan Sasaran
Agustus 2010

Tirta Priambadha

“Bersinergi,Bergerak dan Berprestasi”

Ahad 1

-Perjalanan Pulang Jakarta-

Surabaya

8

15

– Screening peserta LKMM TD XIII

HMTC ITS

-Persiapan lomba Bussines Game

Gemastik 2010

22

-Pelaksanaan LKMM TD XIII HMTC

ITS

29

-Screening Staff HMTC

Senin 2

Istirahat

-Persiapan Screening SC

9

-Rapat koordinasi Tim Konsultasi

Kemahasiswaan FTIf ITS

16

-Rapat penentuan peserta LKMM

TD XIII HMTC ITS

-Persiapan Technical Meeting

LKMM TD XIII

-Penyisihan lomba Bussines Game

Gemastik 2010

23

-Mengatur jadwal kuliah semester

5 dan mengisi SIM Akademik ITS

30

-Kuliah hari Pertama

-Temu Warga Akbar

Selasa 3

-Bersih-bersih Asrama

-Temu Warga

10

-Bertemu dengan PD 3 beserta

Kajur

-Merancang life plan bulan ini

17

-Technical Meeting LKMM TD XIII

-Persiapan Babak Kedua Lomba

Sekuritas Jaringan Gemastik 2010

24

-Mengatur jadwal kuliah semester

5 dan mengisi SIM Akademik ITS

-Ulang Tahunku yang ke-20

31

-Persiapan Raker HMTC

-Tetap Tingkatkan Tilawah dan

Ibadah

Rabu 4

-Screening SC

11

-Membayar SPP Semester 5

-Koordinasikan persiapan IPITS

18

-Memindahkan barang-barang ke

Asrama

-Mempersiapkan materi LKMM TD

XIII

-Penyisihan Babak Kedua Lomba

Sekuritas Jaringan Gemastik 2010

25

-Mengatur jadwal kuliah semester

5 dan mengisi SIM Akademik ITS

Kamis 5

-Screening SC

-Rapat Dewan Presidium KM ITS

12

-Membuat konsep IPITS dan

menggabungkan materi

-Belajar materi IPITS

-Koordinasi dengan SC

19

-Pelaksanaan LKMM TD XIII HMTC

ITS

26

-Tingkatkan Tilawah dan Ibadah

-Baca Buku Islam

Jumat 6

-Penentuan Susunan SC

13

-Presentasi Materi IPITS

-Mengawasi pendampingan untuk

mahasiswa baru

20

-Pelaksanaan LKMM TD XIII HMTC

ITS

27

-Persiapan Screening Staff HMTC

Sabtu 7

-Koordinasi awal dengan SC

-Penyisihan Babak Pertama lomba

Sekuritas Jaringan Gemastik 2010

14

-Screening peserta LKMM TD XIII

HMTC ITS

-Persiapan Babak Kedua Lomba

Sekuritas Jaringan Gemastik 2010

21

-Pelaksanaan LKMM TD XIII HMTC

ITS

28

-Screening Staff HMTC

Refleksi Kemerdekaan, Apakah Indonesia Sudah Merdeka?

September 17, 2010 Leave a comment

Apakah Indonesia sudah merdeka? Secara de facto dan de jure, jelas, Indonesia sudah merdeka. Dan seperti kita ketahui bersama kemerdekaan tersebut telah diproklamirkan sejak 17 Agustus 1945 silam. Tapi bagaimanakah nasib kemerdekaan tersebut? Marilah kita tengok kenyataan di  lapangan terlebih dahulu sebelum kita menjawab pertanyaan mengenai kemerdekaan Indonesia tersebut.

Kemerdekaan tidak dapat diperoleh tanpa adanya nasionalisme. Dan kebanyakan orang senantiasa menganggap nasionalisme identik dengan upacara bendera, konservatif memang, namun masih banyak orang yang membenarkan hal itu. Kita bersama-sama bertanya, memangnya ada berapa perguruan tinggi di negeri ini yang mewajibkan upacara bendera bagi mahasiswanya di hari- hari penting nasional ?. Perguruan tinggi yang konon dihuni oleh kaum intelektual bangsa, justru sering melewatkan hari- hari bersejarah tanpa melakukan hal yang berarti. Di saat para petani meluangkan waktu kerjanya untuk turut menghormat pada Merah Putih di sawah mereka masing- masing, di saat para penyelam kewalahan membawa regulator untuk membuktikan pada dunia akan nasionalisme mereka melalui pemecahan rekor upacara bawah laut dalam rangkaian acara Sail Bunaken, bahkan saat segenap satwa penghuni kebun binatang Prigen turut serta dalam upacara hari kemerdekaan Indonesia, saya jamin, kebanyakan mahasiswa Indonesia hanya menyaksikan dari balik layar kaca, ironis. Mungkin ada beberapa yang mengikuti upacara di Istana Negara. Tapi pasti jumlahnya tak sebanding dengan saat kita (mahasiswa) melakukan aksi di tempat yang sama.

Ingatkah teman- teman pada hari ulang tahun keluarga, sahabat, atau pacar? Apa yang teman- teman lakukan untuk memperingatinya? Mengucapkan selamat melalui telepon ataupun sms pukul 00.00? Membeli kartu yang spesial agar bisa diingat selalu? Atau bahkan rela menyisihkan uang makan bulanan untuk membeli bingkisan? Tapi apa yang kita lakukan untuk memperingati ulang tahun kemerdekaan negara kita? Kita tidak perlu menyisihkan uang makan, kita tidak perlu berkeliling kota untuk mencari kartu ucapan istimewa, bahkan kita tidak perlu bangun pukul 00.00 untuk menelepon atau mengirimkan sms. Kita hanya perlu sedikit mendongak menghormat pada Merah Putih, menundukkan kepala untuk mengheningkan cipta, sedikit membuka mulut untuk mengucapkan Pancasila, dan merelakan telinga kita sejenak untuk mendengarkan Pembukaan  UUD 1945 dan teks Proklamasi.

Kenyataan selanjutnya mengenai kemerdekaan yang berawal dari nasionalisme adalah bahwa nasionalisme juga identik dengan sejarah. Sejarah mengacu pada keadaan di masa lalu yang tua dan usang. Sesuatu yang usang dan bersejarah biasanya diabadikan di museum. Kembali  saya mengajukan pertanyaan, ke mana kita (mahasiswa) menghabiskan akhir pekan? Nonton di Galaxy? Sedikit olahraga di Waterpark? Jajan di alun- alun kota? Berjemur di Kenjeran?. Bagi yang memilih untuk berkunjung ke museum, harap angkat tangan tinggi-  tinggi. Ada berapa mahasiswa yang Indonesia yang mengenal Museum Nasional yang konon koleksinya terlengkap di Asia Tenggara?.

Sebuah fakta menarik harian KOMPAS bulan Agustus 2004: jumlah pengunjung Museum Bahari sebagai museum penting di Jakarta menurun drastis 30 persen yaitu 5000 pengunjung dari 7500 di tahun 2003. Dan seperti mudah ditebak, pasar pengunjung terbesar adalah siswa Sekolah Dasar yang atas “perintah” bapak dan ibu guru, selebihnya turis asing. Sungguh nyata bagaimana minimnya keingintahuan mahasiswa terhadap sejarah.

Dalam hal ini kita perlu belajar banyak dari Museum Tate di London. Tate merupakan museum modern dengan kunjungan terbesar di dunia. Dalam dua tahun, pengunjungya meningkat dari 2,5 juta menjadi 7,5 juta. Hanya sebagai informasi tambahan, Tate memiliki empat galeri, yaitu Tate Britain, Tate Liverpool, Tate St. Ives, dan Tate Modern. (Henricus Kusbiantoro, MFA 2005)

Lalu apa hubungan museum dengan kemerdekaan? Di museum kita dapat melihat dan mendengar hal- hal penting mengenai perjuangan dalam meraih kemerdekaan. Dengan kilas balik tersebut, sedikit banyak akan memotivasi kita untuk selalu berusaha memberi lebih dan lebih kepada bangsa dan negara. Bayangkan apa yang akan terjadi bila seluruh mahasiswa Indonesia melakukan hal yang serupa. Imajinasikan sendiri dan jangan segan- segan untuk memvisualisasikannya.

Belakangan ini juga terjadi permasalahan yang sebenarnya sudah sering terjadi, yaitu masalah dengan negara yang mengaku serumpun dengan kita. Malaysia sudah lama menjadi sebuah “bisul” bagi Indonesia. Mereka selalu mencari tempat yang tepat untuk menggangu Indonesia, mereka masuk ke situ tanpa memperhatikan tubuh yang diserangnya. Karena bisul itu harus tampil lebih cantik dari sebelumya untuk mendapatkan perhatian dari dunia luar. Indonesia sebagai tubuh seakan tidak bisa berbuat apa-apa, jika bisul itu dibiarkan maka tubuh ini lama kelamaan juga akan terlihat menjijikan. Tetapi jika menekan secara keras bisul itu, tubuh ini seakan takut mengeluarkan sedikit darah untuk menghilangkan bisul itu.

Ingin sampai kapan tubuh Indonesia kita yang sudah 65 tahun merdeka ini terus-terusan ditumbuhi bisul ?. Jika hal ini terus dibiarkan, maka bukan hal yang mustahil apabila tubuh kita ini juga akan mengundang bisul-bisul lain. Tunjukkan supremasi negara kita, negara kita kuat, tidak lemah seperti anggapan banyak orang. Sebagai mahasiswa jelas saya sama sekali tidak merasa berguna. Saya hanya bisa menulis sebuah tulisan tanpa bisa melakukan  sesuatu yang nyata untuk mengatasi masalah ini. Tetapi yakinlah, perasaan sakit ini sudah tertanam di tubuh-tubuh mahasiswa.

Tugas kita sekarang ialah belajar dan beraksi sesuai dengan kemampuan kita, agar kelak kita bisa melakukan apa yang seharusnya dilakukan oleh seorang negarawan. Pada saat kita duduk di tampat yang tepat, rubahlah Indonesia yang mempunyai segudang masalah, tunjukkan pada dunia bahwa Indonesia sudah merdeka dan dengan kemerdekaan itulah kita maju sebagai pejuang di  masa depan.

Kemerdekaan tidak hanya mengenai hak apa saja yang kita peroleh setelah  merdeka, tapi juga mengenai kewajiban yang harus kita lakukan untuk mengisi kemerdekaan tersebut. Jika teman- teman mengatakan bahwa kemerdekaan yang diperoleh Indonesia bukanlah merupakan “hadiah” dari Belanda apalagi Jepang, hal itu benar sekali, karena kemerdekaan itu adalah “hadiah” dari nenek moyang kita. Kita boleh saja bangga terhadap “hadiah” tersebut, tapi jangan sampai hal tersebut membuat kita “lupa daratan”. Lalu bagaimana sebaiknya kita memandang status bangsa kita ini? Pandanglah bahwa Indonesia belum merdeka supaya timbul semangat untuk menjalankan kewajiban kita yaitu memajukan bangsa. Dan pandanglah bahwa Indonesia ini sudah merdeka agar kita selalu membela apa yang telah menjadi hak milik kita. Jadi, saya menyimpulkan bahwa jawaban dari apakah Indonesia telah merdeka? adalah relatif. Tergantung dari mana dan siapa yang memandangnya. Mengutip dari perkataan Hanung Bramantyo bahwa kemerdekaan itu adalah tentang bagaimana kita merasakannya(faktor internal) bukan bagaimana status yang kita peroleh (faktor eksternal).

Tirta Priambadha, 13 Agustus 2010